Senin, 06 Januari 2014

TUGAS 5

TUGAS 5 BAHASA INDONESIA 2

Contoh paragraf pada bidang ekonomi :

1)    Generalisasi
2)   Analogi
3)   Sebab – akibat (kausalitas)

Ø  Paragraf Generalisasi
Masalah kepadatan penduduk selalu menjadi masalah yang dihadapi di Jakarta, itu dikarenakan banyaknya pendatang yang berdatangan untuk menetap ataupun mencari perkerjaan di Jakarta. Menurut publikasi BPS pada tahun 2012 jumlah penduduknya meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini seharusnya menjadi acuhan pemerintah berkerja sama dengan masyarakat untuk mengurangi tingkat kenaikan jumlah penduduk di Jakarta. Banyak sekali cara untuk mengurangi penduduk yaitu ; Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran dan Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.

Ø  Paragraf Analogi
Akuntan BPK menerapkan prinsip pertama dalam etika profesi akuntansi, yaitu tanggung jawab profesi. Akuntan BPK berani bertanggung jawab dengan keputusannya, selain itu akuntan BPK juga menerapkan prinsip kedua yaitu objektivitas, dimana dia dapat bersikap adil dengan tidak memihak kepada siapapun dengan mengungkapkan penyelewengan yang terjadi terhadap bantuan sosial  ke publik. Akuntan BPK juga menerapkan prinsip ke delapan, yaitu standar teknis, karena setiap akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan.

Ø  Paragraf Sebab – Akibat (kausalitas)

Pemerintah dan Bank Indonesia, selama beberapa tahun ini terus menggaungkan rencana untuk melakukan penyederhanaan mata uang atau redenominasi. Dalam artian menghilangkan deretan angka nol dalam mata uang. Bisa tiga angka nol atau kurang yang dihilangkan. Penyederhanaan mata uang bukan memangkas nilai uang yang dimiliki masyarakat.Penghilangan angka nol dalam rupiah, dilakukan agar masyarakat terbiasa membawa uang pecahan kecil. Seiring dengan bertambahnya inflasi maka masyarakat dipaksa membawa uang dengan dengan nominal besar. Namun akibat dari penyederhanaan mata uang, nantinya uang logam akan muncul lagi padahal saat ini uang logam sudah jarang digunakan. Selain itu jika masyarakat tidak mengenal baik rencana redenominasi tersebut, maka akan menimbulkan inflasi yang tentunya mengganggu kinerja perekonomian Indonesia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar